Kenapa Namanya "Gapit"?
Nama kuliner ini diambil dari bahasa lokal (Banjar/Kutai) yang berarti "Jepit".

Proses pembuatannya unik dan sederhana: Pisang Kepok setengah matang dibakar di atas arang atau wajan datar. Setelah setengah matang, pisang tersebut kemudian digapit (dijepit) menggunakan alat penjepit kayu hingga pipih/penyet. Proses ini membuat tekstur pisang menjadi lebih lembut dan aroma bakarnya (smokey) lebih keluar.

Perpaduan Rasa yang Sempurna
Apa yang membedakan Pisang Gapit Balikpapan dengan pisang bakar di kota lain? Jawabannya ada pada Saus Kinca-nya.

Setelah pisang dibakar dan dipotong-potong, piring Anda akan disiram dengan kuah kental berwarna kecokelatan. Kuah ini terbuat dari campuran:

Gula Merah (Gula Aren)
Santan kelapa yang gurih
Potongan buah Nangka (ini rahasianya!)
Daun Pandan

Saat suapan pertama masuk ke mulut, Anda akan merasakan perpaduan tekstur pisang yang hangat dan sedikit crispy di luar, berpadu dengan kuah yang manis, gurih, dan harum nangka. Benar-benar pecah di lidah!

Rekomendasi Tempat Makan Pisang Gapit di Balikpapan
Pisang Gapit mudah ditemukan, mulai dari pedagang kaki lima hingga kafe kekinian. Namun, ada beberapa tempat yang wajib Anda coba:

1. Waroeng Banjar Bahari (Kebun Sayur)
Ini adalah salah satu spot paling legendaris di kawasan Kebun Sayur.

Keistimewaan: Rasa yang otentik dan "jadul". Kuahnya kental dengan aroma nangka yang kuat. Lokasinya di kawasan wisata belanja Kebun Sayur membuat tempat ini selalu ramai oleh pelancong.
Lokasi: Pasar Inpres Kebun Sayur, Balikpapan Barat.

2. Pisang Gapit Nenek Bahari
Masih di area yang berdekatan dengan pusat kerajinan, tempat ini menawarkan nostalgia rasa yang konsisten selama bertahun-tahun. Cocok dinikmati setelah lelah berburu oleh-oleh permata atau manik-manik.

3. Kawasan Kuliner Pasar Segar
Jika Anda mencari suasana yang lebih modern atau tongkrongan anak muda, kawasan Pasar Segar di Balikpapan Baru banyak menyediakan tenant pisang gapit dengan variasi topping kekinian seperti keju parut melimpah atau cokelat.